Modus Bejat Pemuda Lebak Bikin Video Fetisisme Pura-pura untuk Tugas

1 hour ago 3
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

Terungkap modus Wily Yadri (24) pelaku fetisisme seksual menyimpang di Lebak, Banten melancarkan aksinya kepada para korban. Wily beralibi minta bantuan mengerjakan tugas hingga promosi jilbab.

Diketahui, Wily Yadri menyerahkan diri ke polisi pada Jumat (20/9). Ia mengaku membuat video dan menyebarkan konten fetisismenya yang mengikat perempuan. Kepada polisi, pelaku mengaku telah meminta hampir 70 orang perempuan di bawah umur maupun dewasa untuk membuat video tugas kuliah. Ternyata yang dibuat video fetisisme seksual yang dijual pelaku ke komunitasnya.

"Dia yang membuat dan merekam dengan merayu korban, meminta tolong untuk mengerjakan tugas kuliah. Ternyata video itu bukan untuk tugas kuliah melainkan video konten bersifat asusila yang dijual ke komunitasnya," kata Kanit PPA Polres Lebak Ipda Limbong kepada wartawan, Sabtu (21/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kata Limbong, para perempuan yang menjadi objek divideo festisisme itu merupakan murid dari pelaku. Pelaku diketahui menjadi pelatih klub olahraga.

"Keterkaitan pelaku dan korban ini pelatih dengan murid, detailnya saya harus pastikan dulu. Informasinya memang pelatih klub yah," ucapnya.

Wily kini ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Wily Yadri mengaku dirinya bermodus untuk tugas kuliah soal penyekapan.

"Iya, sendirian (buat video penyekapan)," kata Wily kepada wartawan di Polres Lebak, Senin (23/9/2024).

Wily menjelaskan, video fetisisme yang dibuat akan dikirim ke suatu komunitas yang tidak dia sebutkan. Video itu harus dibuat bersama perempuan.

"Nggak semuanya begitu sih (diikat). Disuruh ketuanya buat seperti itu," tuturnya.

Willy tidak mengingat berapa banyak video fetisisme yang dibuat. Termasuk tidak mengingat kapan pertama kali membuatnya.

"Sudah lupa (dari kapan buat video), (dari 2016) oh enggak. Saya lupa berapanya (video yang dibuat)," jelasnya.

Pengakuan Korban

Seorang perempuan yang kini berusia 15 tahun diduga menjadi korban Wily. Korban diminta membuat video fetisisme seksual dengan modus untuk tugas kuliah.

"Dia (Wily) minta tolong, bilangnya mau buat tugas kuliah soal video penyekapan," kata korban perempuan (15).

Menurut korban, pengambilan video itu terjadi pada 2022 ketika dia berusia 13 tahun atau masih duduk di bangku SMP. Korban tak curiga kepada pelaku waktu diminta membantu mengerjakan tugas kuliah dengan tema penyekapan.

Oleh pelaku, seluruh tubuhnya diikat dan mata ditutup lakban. Sebagai pelengkap skenario, pelaku juga meminta korban menggerakkan tubuh seraya meminta pertolongan.

"Ngambil videonya di rumah pelaku, pelaku sendiri yang ngikat aku. Di waktu yang sama, teman aku juga sama diikat cuma kita dipisah ruangannya," tuturnya.

Korban mengaku janggal ketika WY untuk kedua kalinya mengajak bikin video serupa. Kali ini videonya untuk promosi jilbab. Korban sempat diancam jika tak ingin membantu.

"Akhir 2022 klub futsalnya bubar. Karena aku sudah bayar uang seragam, akhirnya ku minta lagi. Datang ke rumahnya, dia bilang nggak mau pulangin uang kalo aku nggak bantuin dia bikin video promosi jilbab. Aku udah risi kenapa promosi jilbab harus diikat juga," jelasnya.

Simak selengkapnya di halaman berikut

Read Entire Article