Tragis Bocah Tewas Dilakban Jadi Korban Masalah Utang-Asmara Sejenis

2 hours ago 4
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Lebak -

Polisi menangkap lima pelaku pembunuhan anak yang ditemukan dengan muka dilakban di Lebak. Beberapa motif pembunuhan terungkap mulai dari masalah utang, hingga hubungan asmara sejenis.

Polisi menangkap 5 orang tersangka dalam kasus ini. Selain Saenah dan Rahmi, yang menjadi otak kejadian, tiga tersangka lainnya ialah Emi (23), Ujang Hildan (22), dan Yayan Herianto (23).

Soal Hutang

Kapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara, mengungkapkan ada dugaan masalah utang piutang antara pelaku dengan ibu korban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masalah utang piutang ini, kata Kemas, hasil dari penyelidikan sementara. Hal itu dirunut dari profesi ibu korban yang menjual jasa kredit barang ke beberapa orang di Cilegon.

"Kita belum tahu, belum bisa memastikan ada kaitannya dengan profesi ibunya karena proses pemeriksaan saksi-saksi masih kita laksanakan. Hanya saja, berawal dari pinjaman yang dilakukan oleh ibu korban ini setelah itu beliau sering mendapat teror," ujarnya, Sabtu (21/9).


Ancaman ke ibu korban datang setelah proses pinjaman dari terduga pelaku ke ibu korban. Nada ancaman yang diterima via aplikasi perpesanan itu berupa pembunuhan.

"Ancaman di WA 'akan saya bunuh baik dari anak, suami, dan sebagainya'. Setelah pinjaman-pinjaman itu baru mendapat ancaman," ujarnya.

Motif Asmara Hubungan Sesama Jenis

Dua pelaku utama pembunuhan yakni Saenah (38) dan Ridho alias Rahmi (38) punya hubungan asmara sesama jenis. Saenah cemburu karena kedekatan ibu korban dengan Rahmi.

"Jadi SH dan RH ini memiliki utang pinjol dengan meminjam identitas dari ibu korban, juga menaruh kecemburuan terhadap ibu korban karena sering deket dengan Saudari RH, pelaku," kata Kapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara, Senin (23/9/2024).


Hasil pemeriksaan polisi, Saenah dan Rahmi terindikasi punya hubungan asmara sesama jenis. Selain dipicu utang pinjaman online yang mengatasnamakan ibu korban, dua dalang pembunuhan bocah perempuan ini juga didasari kecemburuan Saenah ke ibu korban.

"Pelaku memiliki penyimpangan seks untuk hubungan sesama jenis," tuturnya.

Pengakuan Saenah dan Rahmi

Saenah, otak pembunuhan tersebut, mengaku dendam kepada ibu korban. Dia tidak suka dengan sikap ibu korban yang dekat dengan pelaku Rahmi.

"Saya dendam terhadap Saudara Amelia, Pak. Saya kurang suka terhadap sikapnya dia karena dia selalu mengajak Saudara RH (Rahmi) ke sana-ke sini," kata Saenah di Mapolres Cilegon, Senin (23/9/2024).

Saenah mengakui bahwa dia cemburu terhadap ibu korban lantaran sering mengajak Rahmi ke sana-kemari. Kekesalan Saenah terpendam hingga menjadi dendam.

"Betul, Pak, saya cemburu, Pak," ujarnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Read Entire Article