Sri Mulyani Kenang Pertumbuhan Ekonomi 8% di Era Soeharto, Bisa Terulang?

3 hours ago 4
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengenang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pernah di level 7-8% pada tahun 1990-an. Pertumbuhan itu terjadi di era Presiden ke-2 Soeharto.

"Dalam 50 tahun sejarah Indonesia, mungkin pertumbuhan tertinggi sebenarnya dicapai pada tahun 1990-an ketika kita mampu mencapai sekitar 8%, 7-8%," kata Sri Mulyani dalam acara The International Seminar and Growth Academy ASEAN di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (23/9/2024).

Menurut Sri Mulyani, kondisi itu persis seperti India saat ini. Masalah bagi Indonesia bukan hanya bagaimana caranya mengulang pertumbuhan itu, tetapi juga memikirkan bagaimana cara mempertahankannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertanyaannya bukan hanya apakah Anda mencapai tingkat yang tinggi seperti itu, tetapi berapa lama Anda dapat mempertahankan pertumbuhan tingkat tinggi seperti itu sehingga memungkinkan Anda untuk terus meningkatkan kesejahteraan rakyat dan keluar dari perangkap pendapatan menengah," tutur Sri Mulyani.

Untuk Indonesia bisa keluar dari status negara berpendapatan menengah atau middle income trap, Sri Mulyani menyebut diperlukan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Tidak cukup hanya di level 5%.

"Jadi Indonesia dengan pertumbuhan 5% selama dekade yang penuh gejolak ini, apakah itu gejolak karena pandemi, geopolitik atau dalam hal gangguan yang datang dari bencana alam atau teknologi digital, kita perlu meningkatkan pertumbuhan ekonomi," tutur Sri Mulyani.

Presiden terpilih Prabowo Subianto sendiri optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 8% dalam lima tahun ke depan. Meskipun, dalam target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 masih di level 5,2%.

"Tadi Menko Perekonomian menyampaikan bahwa kita optimis kita bisa mencapai lebih dari 5% pertumbuhan. Kalau saya, lebih berani lagi. Kita harus berani menaruh sasaran yang lebih tinggi. Kalau saya optimis kita bisa mencapai 8% (pertumbuhan ekonomi)," kata dia dalam acara Peluncuran Geoportal One Map Policy 2.0, di Hotel St Regis, Jakarta, Kamis (18/7).

Prabowo mengaku telah melakukan taruhan dengan beberapa menteri negara lain yang tidak ingin dia sebutkan. Dia membuat taruhan jika dalam lima tahun ke depan ekonomi Indonesia tembus 8%, maka menteri negara lain yang dimaksud akan mentraktir Prabowo makan malam.

"Saya taruhan dengan beberapa menteri dari sebuah negara tetangga, saya tak sebut negara mana, banyak wartawan. Ada beberapa menteri dari sebuah negara yang taruhan sama saya 'your excellency if you can achieve 8% growth once sekali sama 5 tahun akan datang' mereka akan membelikan makan malam untuk saya. Saya bilang 'your on', kalau kita mencapai 8% anda harus belikan saya makan malam," ujar dia.

(aid/kil)

Read Entire Article