Menko Hadi soal Dugaan Data NPWP Bocor: Sebagian Tak Cocok dengan Data Asli

2 hours ago 3
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto menjelaskan mengenai isu kebocoran data pribadi dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) milik warga termasuk disebut juga milik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menkeu Sri Mulyani. Hadi menyampaikan, hasil koordinasinya dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menemukan bahwa sebagian data NPWP yang bocor tidak cocok dengan data asli.

Hal itu disampaikan dalam rapat bersama Komisi I DPR di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Senin (23/9/2024). Selain Hadi, Wamenkominfo Nezar Patria dan Wamenkominfo Angga Raka Prabowo hadir dalam rapat.

"Terkait bocornya data-data pajak, NPWP, itu apakah juga terkait dengan PDNS atau tidak, serangannya itu terhadap siapa sebetulnya, Pak Menko, lembaga mana?" ujar Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid selaku pimpinan rapat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hadi menjelaskan data NPWP tidak dalam cakupan di PDNS. Dia menduga data-data itu diperoleh dari sejumlah lembaga di tingkat kota/kabupaten.

"Dari data di lapangan memang NPWP ini tidak masuk di tenant di PDNS 2 Surabaya. Kemudian kita juga saat ini kerja sama dengan BSSN itu masih melaksanakan validasi terkait data yang dibocorkan antaranya nomor HP, NIK, dan NPWP, analisa sementara yang sudah didapat oleh BSSN adalah sebagian data yang dinyatakan ketidakcocokan dengan data asli," ujar Hadi.

"Nah ini diduga data-data tersebut diperoleh dari beberapa kota/kabupaten sehingga ada sebagian yang tidak sesuai dengan yang data yang dibocorkan itu tidak sesuai dengan pemiliknya, baik NIK atau NPWP," imbuhnya.

Hadi mengatakan tim keamanan siber Kemenkeu telah menindaklanjuti insiden kebocoran data itu. Dia menuturkan pihaknya terus menjalankan koordinasi dengan BSSN dan berencana menggelar rapat bersama pihak Ditjen Pajak.

"Berikutnya yang sudah kita lakukan adalah tim CSIRT, tim pengamanan ini Kemenkeu ini sudah menindaklanjuti secara internal dan melibatkan tim BSSN," ujarnya.

"Kami dari Kemenko Polhukam ini terus memantau serta berkoordinasi dengan BSSN terkait dengan kebocoran ini dan minggu ini akan kami laksanakan rapat tingkat menteri yang dihadiri oleh Dirjen Pajak dan dihadiri oleh BSSN. Untuk mencari solusi permasalahan dan bagaimana mitigasinya terkait dengan kebocoran ini," lanjut dia.

(fca/idn)

Read Entire Article