Tersangka Pembuat Video Fetisisme Pernah Janji Tak Ulangi Perbuatan Tahun 2023

2 hours ago 5
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Lebak -

Wily Yadri (24) sudah ditetapkan sebagai tersangka usai membuat video fetisisme seksual terhadap perempuan terikat di Lebak, Banten. Wily ternyata pernah berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya pada tahun lalu.

Janji itu ditandatangani di atas materai. Dari surat pernyataan yang diterima detikcom, Senin (23/9/2024), surat itu dibuat pada 6 April 2023. Ada lima poin pada surat pernyataan yang ditandatangani Wily.

Pada poin pertama, Wily menuliskan permohonan maaf kepada seluruh korban atas tindakannya yang mengarah kepada tindakan pelecehan. Termasuk permintaan maaf sudah merekam dan mempublikasikan video tanpa sepengetahuan korban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wily juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Serta bersedia menerima konsekuensi hukum atas perbuatannya.

Dalam surat pernyataan itu, Wily juga berjanji akan menghapus video yang dibuat bersama para korban. Bahkan tidak akan kembali menyebarluaskan konten tersebut.

"Tidak menyebarluaskannya ke dalam komunitas tertentu, termasuk ke berbagai platform media sosial," tulis surat pernyataan itu.

Selanjutnya, Wily mengatakan akan bertanggung jawab kepada para korban atas kerugian yang sudah diderita.

"Bersedia bertanggung jawab penuh atas seluruh kerugian yang diderita oleh para korban, terlebih lagi kepada korban yang merasa terlecehkan," katanya.

Wily membenarkan telah membuat surat pernyataan tersebut untuk organisasi mahasiswa yang diikutinya. Waktu itu, teman organisasinya juga pernah diminta membuat video fetisisme seksual.

"Nggak teman kuliah, (temen organisasi) ada (diminta bikin video). Iya itu tahun 2023 tandatangan surat pakai materai," kata Wily di Polres Lebak.

Wily mengaku kembali membuat video fetisisme seksual karena mendapat paksaan. Namun dia tidak menjelaskan soal paksaan yang dimaksud.

"Karena ada paksaan saja," ucapnya.

(idn/idn)

Read Entire Article