Pria Diduga Fetisisme Perempuan Terikat di Lebak Berprofesi Pelatih Futsal

2 hours ago 3
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Lebak -

Polisi mengungkap pria pembuat video fetisisme perempuan terikat di Lebak, Banten, berprofesi sebagai pelatih olahraga. Pelaku berinisial WY (24) merupakan warga Kecamatan Warunggunung, Lebak.

Kanit PPA Polres Lebak Ipda Limbong mengatakan hubungan antara pelaku dan korban merupakan murid dan pelatih. Pelaku memanfaatkan muridnya untuk membuat video fetisisme seksual dari 2022-2023.

"Keterkaitan pelaku dan korban ini pelatih dengan murid, detailnya saya harus pastikan dulu. Informasinya memang pelatih klub yah," kata Limbong beberapa waktu lalu, Senin (23/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terpisah, korban perempuan yang kini berusia 15 tahun membenarkan pelaku pembuat video fetisisme adalah pelatih futsalnya. Korban mengenal pelaku di tahun 2021.

"Kenalnya dari klub futsal, dia (pelaku) pelatih futsal perempuan," kata korban.

Korban bercerita, dirinya diminta pelaku membantu mengerjakan tugas kuliah berupa video penyekapan. Pembuatan video terjadi di tahun 2022 ketika usia korban 13 tahun.

Korban mengaku janggal ketika WY untuk kedua kalinya mengajak bikin video serupa. Kali ini videonya untuk promosi jilbab. Korban sempat diancam jika tak ingin membantu.

"Akhir 2022 klub futsalnya bubar. Karena aku sudah bayar uang seragam, akhirnya kuminta lagi. Datang ke rumahnya, dia bilang nggak mau pulangin uang kalo aku nggak bantuin dia bikin video promosi jilbab. Aku udah risi kenapa promosi jilbab harus diikat juga," ungkap korban.

Menurut korban, perempuan lain di klub futsal ini juga mengalami hal yang sama. Mereka yang diminta ikut membuat video merupakan perempuan berstatus pelajar di SMP maupun SMA.

"Ada lagi, iya teman-teman seklub futsal perempuan. Dari cerita mereka, semuanya sama diikat," ucapnya.

Sebelumnya, seorang perempuan yang kini berusia 15 tahun diduga menjadi korban dalam pembuatan video fetish seksual di Lebak, Banten. Meski belum sepenuhnya pulih, korban tetap berusaha menghilangkan trauma.

Korban mengaku terkejut ketika video onani yang dilakukan pria berinisial WY (24) tersebar di kampungnya pertengahan tahun 2024. Di samping WY terdapat perempuan yang sedang terikat dengan mata tertutup.

"Kaget banget waktu dikasih tau ada video itu. Aku sama sekali nggak tau harus apa soalnya aku pernah diminta WY buat bikin video seolah penyekapan. Sama persis kaya yang di video viral," ujar korban perempuan (15) yang tidak bisa disebut identitasnya, Senin (23/9).

(jbr/jbr)

Read Entire Article