Ancaman Bahlil ke Perusahaan Tambang yang Ogah Bangun Smelter

2 hours ago 3
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

Pemerintah telah menerapkan proyek hilirisasi mineral secara nasional. Sederet komoditas, mulai dari nikel, tembaga, hingga bauksit dilarang untuk diekspor mentah-mentah.

Sebagai gantinya, pelaku usaha diwajibkan membuat smelter pengolahan dan memberikan nilai tambah pada nikel hingga bauksit baru bisa melakukan ekspor. Dengan larangan ekspor bahan mentah, maka pengusaha diwajibkan mengolahnya menjadi produk jadi atau setengah jadi dengan nilai tambah.

Namun, menurut Menteri ESDM Bahlil Lahadalia nyatanya masih banyak perusahaan yang bandel dan menolak membuat smelter. Dirinya mengancam apabila ada perusahaan tambang yang punya kewajiban membangun smelter tapi tidak dilakukan, izin tambangnya akan ditinjau ulang oleh kementeriannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harapan kita besok pengusaha-pengusaha nasional ini pak yang sudah dikasih izin-izin tambang, kalau tidak bangun smelter, saya izin, saya akan tinjau (perizinannya) aja pak," ujar Bahlil saat memberikan sambutan pada peresmian smelter Amman Mineral, disiarkan virtual, Senin (23/9/2024).

Hal ini diungkapkan Bahlil di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meresmikan smelter di Sumbawa Barat, NTB tersebut. Kepada Jokowi, Bahlil bilang selama ini perusahaan memang harus dipaksa dulu membangun smelter. Bila tidak, izin tambang cuma digunakan untuk mengekspor bahan mentah saja.

"Jadi harus dipaksa dulu bangun smelter, kalau tidak izinnya dipakai untuk jual-jual saja," kata Bahlil.

Dia sempat berkelakar para pengusaha memang memiliki banyak akal agar bisa untung, dia menyebut pengusaha sebagai tukang olah. Termasuk dirinya sebagai menteri pun mau diakali.

Namun, sebagai mantan pengusaha, Bahlil bilang dirinya sudah berpengalaman urusan olah mengolah. Maka dari itu dia mengaku tak bisa semudah itu saja diakali pengusaha.

"Pengusaha ini tukang olah, mau ngolah saya juga, tapi saya bilang, saya juga tukang olah jadi nggak bisa diolah pak," beber Bahlil.

(hal/ara)

Read Entire Article