Kesetaraan Gender di Bea Cukai: Terjunkan Wanita Tangguh buat Patroli Laut

2 hours ago 4
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Karimun -

Patroli laut yang kebanyakan dilakukan oleh satgas pria, di Kepulauan Riau justru diisi oleh wanita tangguh. Para wanita yang tergabung dalam tim Ladies Squad Marine Customs tersebut merupakan bentukan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Khusus Kepulauan Riau untuk mencegah penyelundupan barang ilegal.

Komandan Patroli (Kopat) Ladies Squad Marine Customs, Ema Susanti mengatakan timnya dibentuk pada 29 Maret 2022 dengan semangat pengarusutamaan gender dengan menjalankan salah satu fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagai community protector. Kemudian dalam rangka mewujudkan hospitality dalam pengawasan patroli laut, maka dibentuklah Ladies Squad Marine Customs.

"Ladies squad itu yang melatarbelakanginya tahun 2019 itu pernah ada penindakan tapi penindakannya pada saat kita tindak, itu ada kru kapal salah satunya perempuan. Jadi pada saat melakukan pemeriksaan kita tidak bisa melakukan pemeriksaan segera di laut," tutu Ema kepada detikcom beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena satgas yang menindak pada saat itu adalah laki-laki. Sementara pada aturan pemeriksaan badan, itu kita harus merujuk kepada peraturan. Jadi kita belum melakukan pemeriksaan di laut, kita baru bisa melakukan pemeriksaan saat kapal sudah di darat," sambungnya.

Srikandi Bea Cukai Foto: detikcom/Moch Prima Fauzi


Sebagai komandan patroli, Ema harus memastikan anggota yang seluruhnya perempuan agar selamat selama berpatroli. Ia menekankan aspek keselamatan harus diprioritaskan dalam bertugas. Sebelum terjun ke laut, para anggota Ladies Squad Marine Customs telah dibekali berbagai pelatihan.

"Pelatihan khusus biasanya terutama terkait penindakan. Jadi teknik-teknik penindakan kan beda antara penindakan di laut, penindakan di darat. Karena penindakan di laut itu diutamakan safety, safety, safety, safety," kata Ema.

Selain pelatihan penindakan, anggota Ladies Squad Marine Customs juga dibekali beberapa kemampuan seperti menembak, memanah, hingga bela diri.

Meski dituntut menjadi wanita tangguh saat bertugas, Ema juga berperan sebagai ibu rumah tangga. Terkadang ia harus meninggalkan keluarga di rumah demi menjalankan tugas melakukan pengawasan dan penindakan.

"Pada saat kita melaksanakan patroli, itu kan patroli itu 1x24 jam ya. Kapan pun kita diperintahkan, kita siap. Kadang anak harus ditinggalkan di tengah malam. Atau kita kan perempuan nih, di tengah malam jam 1 malam kita harus ada targeting, atau kegiatan yang patroli yang segera. Kita harus siap atau siaga di kapal. Mau nggak mau, kita harus berangkat tengah malam," tutur Ema.

Hal yang sama dirasakan Nakhoda Kapal Ladies Squad Marine Customs, Desi Sundra Santika (Deasy). Sebagai ibu dari 2 anak, terkadang Deasy harus pergi patroli di saat cuaca sedang tak bersahabat. Rasa khawatir keluarga pun kadang menyertai langkahnya saat bertugas.

Namun ia berusaha meyakinkan dan memberikan kabar agar rasa khawatir keluarga di rumah mereda. Selain itu ia juga memberikan pemahaman kepada anak-anaknya bagaimana ia bertugas dan memiliki tanggung jawab kepada negara.

"Tetap ada rasa khawatir apalagi kita itu berangkat dengan cuaca yang nggak bagus, ada ombak. Kita di kapal tetap berkomunikasi dengan keluarga untuk mengabarkan bahwa kita di lokasi (dalam keadaan) aman. Kalau cuaca sedang tidak baik dan merasa tidak sanggup untuk meneruskan pelayaran maka kita akan mencari pulau untuk berlindung sambil menunggu cuaca kembali reda," ungkap Deasy.

Tim Ladies Squad Marine Customs melakukan patroli dua kali dalam sebulan. Mereka mendapatkan izin patroli selama rentang waktu tujuh hari. Adapun wilayah patroli laut dari tim ini adalah meliputi perairan di bawah pengawasan Kanwil DJBC Khusus Kepulauan Riau seperti perairan Karimun, perairan Batam dan Perairan Tanjung Pinang.

Selain berpatroli, para Srikandi Bea Cukai tersebut juga melakukan sosialisasi kewirausahaan kepada UMKM, sosialisasi ekspor, serta mengajarkan tugas-tugas Bea dan Cukai kepada siswa tingkat SD, SMP, SMA dalam program Kemenkeu Mengajar.

"Untuk ladies squad ini meskipun sebagian besar wanita, kami memiliki tugas dan tanggungjawab yang sama dengan satgas pria seperti melakukan pemeriksaan sarana pengangkut, penyegelan dan pencegahan," pungkas Deasy.

(ncm/ega)

Read Entire Article